Halaman

Kamis, 15 November 2012

gulma pada tanaman kelapa sawit

        Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang memiliki dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh gulma tidak terlihat secara langsung, dan
umumnya berjalan lambat. Gulma perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, mampu
menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan unsur hara, air, ruang tumbuh dan cahaya
matahari. Beberapa spesies gulma juga dapat memproduksi zat racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama, dikenal dengan 'alelopati'.



Gulma umum pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan menjad:

Gulma berdaun lebar (broad leaves):
- Asystasia intrusa
- Ageratum conyzoides (babadotan)
- Borreria latifolia (kentangan)
- Chromolaena odorata (krinyuh)
- Clidemia hirta (harendong)
- Colocasia sp. (keladi)
- Crassocephalum crepidoides (sintrong)
- Lantana camana (tembelekan)
- Melastoma malabathricum (senduduk)
- Mikania sp.
- Mimosa invisa (kucingan)
- Mimosa pigra
- Mimosa pudica (putri malu)
- Momordica charantia (pare hutan)
- Stachytarpeta indica (ekor tikus)



Gulma berdaun sempit (grasses):
- Axonopus compressus (paitan)
- Brachiaria mutica (sukat kelanjang)
- Digitaria sp. (genjoran)
- Echinochloa colona
- Eleusine indica (jejagoan)
- Imperata cylindrica (alang-alang)
- Ottochloa nodosa (bambonan)
- Panicum trigonium (parit-paritan)
- Paspalum conjugatum



Teki (sedges):
- Cyperus rotundus
- Cyperus kyllingia



Pakis-pakisan(ferns):
- Cyclosorus aridus (pakis kadal)
- Dicranopteris linearis (pakis kawat)
- Lygodium flexuosum
- Nephrolepis biserrata (pakis harupat)
- Stenochlaena palustris (pakis udang)


Epifit:
- Ficus benjamina (beringin)
- Ficus elastica
- Tukulan sawit (Elaeis guineensis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar