Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang memiliki dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh gulma tidak terlihat secara langsung, dan
umumnya berjalan lambat. Gulma perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, mampu
menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan unsur hara, air, ruang tumbuh dan cahaya
matahari. Beberapa spesies gulma juga dapat memproduksi zat racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama, dikenal dengan 'alelopati'.
Gulma umum pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan menjad:
Gulma berdaun lebar (broad leaves):
- Asystasia intrusa
- Ageratum conyzoides (babadotan)
- Borreria latifolia (kentangan)
- Chromolaena odorata (krinyuh)
- Clidemia hirta (harendong)
- Colocasia sp. (keladi)
- Crassocephalum crepidoides (sintrong)
- Lantana camana (tembelekan)
- Melastoma malabathricum (senduduk)
- Mikania sp.
- Mimosa invisa (kucingan)
- Mimosa pigra
- Mimosa pudica (putri malu)
- Momordica charantia (pare hutan)
- Stachytarpeta indica (ekor tikus)
Gulma berdaun sempit (grasses):
- Axonopus compressus (paitan)
- Brachiaria mutica (sukat kelanjang)
- Digitaria sp. (genjoran)
- Echinochloa colona
- Eleusine indica (jejagoan)
- Imperata cylindrica (alang-alang)
- Ottochloa nodosa (bambonan)
- Panicum trigonium (parit-paritan)
- Paspalum conjugatum
Teki (sedges):
- Cyperus rotundus
- Cyperus kyllingia
Pakis-pakisan(ferns):
- Cyclosorus aridus (pakis kadal)
- Dicranopteris linearis (pakis kawat)
- Lygodium flexuosum
- Nephrolepis biserrata (pakis harupat)
- Stenochlaena palustris (pakis udang)
Epifit:
- Ficus benjamina (beringin)
- Ficus elastica
- Tukulan sawit (Elaeis guineensis)
Kamis, 15 November 2012
Jumat, 05 Oktober 2012
karakteristik gulma pada tanaman perkebunan
kali ini saya akan mencoba berbagi tentang pengenalan gulma pada tanaman perkebunan
semoga bermanfaat bagi anda>>>>>>>>
MENGENAL GULMA
Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya kerugian akibat persaingan antara tanaman perkebunan dan gulma antara
lain:
- Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga waktu mulai berproduksi lebih lama ( fase immature tanaman lebih panjang).
- Penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman
- Produktivitas kerja terganggu
- Gulma dapat menjadi sarang hama dan penyakit
- Biaya pengendalian gulma sangat mahal.
Klasifikasi Gulma
A. Berdasarkan Morfologi Gulma
1. Gulma Berdaun Sempit (Grasses)
Gulma
berdaun sempit memiliki ciri khas sebagai berikut: daun menyerupai pita, batang
tanaman beruas-ruas, tanaman tumbuh tegak atau menjalar, dan memiliki pelepah
serta helaian daun. Contoh: Axonopus compressus, Chrysopogon aciculatus,
Cynodon dactylon dan sebagainya.
2. Gulma Teki-Tekian (Sedges)
Gulma
jenis teki-tekian mirip dengan gulma berdaun sempit, namun memiliki batang
berbentuk segitiga. Contoh: Cyperus kyllingia, Cyperus rotundus dan
sebagainya.
3. Gulma Berdaun Lebar (Broad
Leaves)
Pada
umumnya gulma berdaun lebar merupakan tumbuhan berkeping dua, meskipun ada juga
yang berkeping satu. Gulma berdaun lebar memiliki ciri-ciri bentuk daun melebar
dan tanaman tumbuh tegak atau menjalar. Contoh: Ageratum conyzoides,
Amaranthus spinosus, Cassia tora,Centella asiatica dan sebagainya.
4. Gulma Pakis-Pakisan (Ferns)
Gulma
jenis pakis-pakisan (ferns) pada umumnya berkembang biak dengan spora
dan berbatang tegak atau menjalar. Contoh: Dicranopteris linearis, Lygodium
flexuosum, Nephrolepis biserrata dan sebagainya.
B. Berdasarkan Siklus Hidup Gulma
1. Gulma Semusim (Annual Weeds)
Siklus
hidup gulma semusim mulai dari berkecambah, berproduksi, sampai akhirnya mati
berlangsung selama setahun. Umumnya, gulma semusim mudah dikendalikan, tetapi
pertumbuhannya sangat cepat karena produksi biji sangat banyak. Contoh: Amaranthus
sp., Digitaria sp., Eleusine indica dan sebagainya.
2. Gulma Dua Musim (Biannual
Weeds)
Siklus
hidup gulma lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun
pertama gulma ini menghasilkan roset, pada tahun kedua berbunga, menghasilkan
biji dan akhirnya mati. Pada periode roset, gulma jenis ini umumnya sensitif
terhadap herbisida. Contoh: Aretium sp., Circium vulgare, Verbascum thapsus.
3. Gulma Tahunan (Perennial
Weeds)
Siklus
hidup gulma tahunan lebih dari dua tahun dan mungkin tidak terbatas (menahun).
Gulma jenis ini sebagian besar berkembang biak dengan biji, meskipun ada juga
berkembang biak secara vegetatif. Contoh: Cynodon dactylon, Cyperus
rotundus, Imperata cylindrica
C. Berdasarkan Habitat Tumbuh Gulma
1. Gulma Air (Aquatic Weeds)
Umumnya
gulma air tumbuh di air, baik mengapung, tenggelam ataupun setengah tenggelam.
Gulma ini dapat berupa gulma berdaun sempit, berdaun lebar, ataupun
teki-tekian. Contoh: Cyperus difformis, Cyperus iria, Echinochloa
colonum, Leersia hexandra dan sebagainya.
2. Gulma Daratan (Terestrial
Weeds)
Gulma
ini tumbuh di darat, antara lain di tegalan dan perkebunan. Gulma daratan yang
tumbuh di perkebunan sangat tergantung pada jenis tanaman utama, jenis tanah,
iklim dan pola tanam. Contoh: Ageratum conyzoides, Axonopus compressus,
Euphorbia sp, Imperata cylindrica, Mikania micrantha, dan sebagainya.
D. Berdasarkan Pengaruhnya Terhadap
Tanaman Perkebunan
1. Gulma Kelas A
Merupakan
jenis-jenis gulma yang sangat berbahaya bagi tanaman perkebunan sehingga harus
diberantas secara tuntas. Contoh: Imperata Cylindrica, Mikania sp, Mimosa sp
2. Gulma Kelas B
Merupakan
jenis-jenis gulma merugikan tanaman perkebunan sehingga perlu dilakukan
tindakan pemberantasan atau pengendalian. Contoh: Brachiaria mutica, Lantana
camara, Melastoma malabathricum, Scleria sumatrensis, Gleichenia linearis
3. Gulma Kelas C
Merupakan
jenis-jenis gulma tanaman perkebunan dan memerlukan tindakan pengendalian,
namun tindakan pengendalian tersebut tergantung pada keadaan. Misalnya:
ketersediaan biaya, atau mempertimbangkan segi estetika (kebersihan kebun).
Contoh: Axonopus compressus, Boreria latifolia, Cynodon dactylon, Sporolobus
sp. dan sebagainya.
4. Gulma Kelas D
Merupakan
jenis-jenis gulma yang kurang merugikan tanaman perkebunan, namun tetap
memerlukan tindakan pengendalian. Contoh: Ageratum conyzoides, Cyrtococcum
sp., Digitaria sp.
5. Gulma Kelas E
Merupakan
jenis-jenis gulma yang pada umumnya bermanfaat bagi tanaman perkebunan
karena berfungsi sebagai pupuk hijau. Contoh: Calopogonium caereleum,
Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens, Pueraria javanica, Pueraria
phaseoloides.
Langganan:
Postingan (Atom)